Dari Anak Broken Home untuk Anak broken home

"Semesta memilihmu bukan karena kamu rapuh, melainkan karena kamu bisa melewati ini dengan kehebatan dan kekuatanmu. Mungkin kamu terlihat berbeda, tapi itulah cara semesta memilihmu di antara ratusan umat manusia, kaulah yang pantas menerima ini. Menerima diri yang siap menjadi inspirasi bagi mereka yang belum tahu cara menghargai. Be honest, be inspired, be a good person" -@rutamianisa-


Halo semua!
Sudah lama nih aku nggak mengulas buku di blog ini. Terakhir mengulas buku buat keperluan challenge menulis selama Ramadhan, challengenya udah selesai eh mengulas bukunya juga ikutan selesai hahahaha. Padahal masih buanyak banget buku-buku yang sudah dibaca dan bisa direviu. Yah namanya manusia yah, suka nggak konsisten sama apa yang sudah dimulai (please, jangan ditiru wkwkwk).

Akhir-akhir ini aku suka baca komentar-komentar netizen di unggahan Instagram random (di explore Instagram). Mulai dari foto estetik orang lagi liburan, cuplikan vidio yang lagi ramai di TikTok, hingga vidio yang mengiris bawang tentang orang tua. Nah, sering banget nih aku ketemu komentar-komentar yang cenderung mengasihani diri, misalnya,

"Anak broken home menangis melihat ini"

"Beruntung banget ya punya orang tua kaya gitu" 

"Video di atas tidak berlaku untuk anak broken home"

"Mana nih anak broken home? Yuk ngumpul"

Entah itu curahan hati mereka atau sekadar komentar omong kosong belaka, tetapi menurutku miris aja, seolah-olah mereka itu tidak seberhaga anak-anak dengan keluarga utuh dan harmonis. Padahal, belum tentu demikian. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi dan apa yang ditunjukkan di media sosial belum tentu sesuai dengan realitanya. So, stop membandingkan diri dengan sebuah unggahan di media sosial, ya!

Nah, dari 29 buku yang aku beli sebagai kado ulang tahunku Maret lalu, satu di antaranya membahas tentang anak broken home. Judul bukunya adalah Broken Home: An Inspiring Life Journey. Bukunya tentang anak broken home, ditulis oleh anak broken home, untuk anak broken home.  Dengan hardcover manis, halaman penuh warna, ilustrasi yang indah serta isi yang ditulis secara to the point di setiap lembarnya membuat buku ini sangat menyentuh untuk dibaca. 


Awalnya, aku kira buku Broken Home: An Inspiring Life Journey ini berisi curahan hati seorang anak broken home mulai dari awal dirinya menerima kenyataan sebagai anak broken home hingga akhirnya berhasil menerima keadaan, tetapi ternyata penulis sudah lebih dulu berdamai dengan kehidupan yang dialami sehingga apa yang ditulis hanya poin-poin yang menginspirasi. 

Penulis lebih mengedepankan hal-hal positif yang bisa diperoleh walau dalam kondisi sebagai anak broken home. Mulai dari memahami inner child, menerima keluarga yang berbeda dengan keluarga lain, menerima takdir diri, hingga menerima keluarga baru baik dari sisi Ayah dan Ibu. 

"Jika aku harus menyebutkan hal yang paling aku syukuri saat ini adalah, dikaruniakan 4 sayap malaikat oleh Allah swt. Mereka memang bukan orang yang melahirkan dan membersarkanku. Namun, dari mereka aku belajar bahwa menerima orang baru itu tak sesulit yang dibayangkan. Ya, mereka adalah Ibu dan Ayah tiriku."


Aku memang tidak bisa berkomentar banyak kali ini karena aku tidak berasal dari keluarga demikian. Namun, hatiku sungguh tersentuh ketika membaca kutipan di atas. Jika boleh aku berpendapat, memang yang menjadikan diri ini sulit menerima keadaan broken home salah satunya adalah hadirnya orang baru dalam hidup. Orang baru yang harus kita panggil dengan sebutan "Ayah" dan "Ibu", padahal kita sudah punya Ayah dan Ibu sendiri. Namun, penulis mengubah pandangan tidak nyaman tersebut menjadi sesuatu hal yang baik untuk diterima. Menerima orang baru itu tak sesulit yang dibayangkan.

Buku ini mengajak para anak broken home di luar sana yang masih berjuang menerima keadaan untuk selalu berpikir positif dan percaya bahwa rencana Allah swt. selalu baik. Manusia cuma bisa berencana dan berharap, tetapi tetap Allah swt. jua yang menentukan. Dan menurutku, dua poin tersebut harus dipegang teguh tidak hanya bagi mereka anak broken home, tetapi juga bagi siapa pun. 

Penulis berharap agar anak-anak broken home lainnya dapat menjadi tokoh broken home yang menginspirasi. Untuk itu, Penulis pun melengkapi buku ini dengan beberapa worksheet yang bisa diisi serta kolom khusus Tokoh Inspiratif Broken Home yang memuat tentang pak Susilo Bambang Yudhoyono, Mrs. Oprah Winfrey dan Mr. Steve Jobs yang ternyata juga berasal dari keluarga broken home.


Berasal dari keluarga broken home atau tidak, kita sama-sama punya hak untuk bahagia dan sukses. Kita memang tidak bisa memilih dilahirkan dan dibesarkan di keluarga seperti apa, tetapi kita bisa menentukan untuk menjadi apa dan siapa. 


#LiyaBahasBuku

Judul buku: Broken Home An Inspiring Life Journey
Penulis: @rutamianisa
Genre: Nonfiksi-Inspirasi
Jumlah halaman: 145 halaman
Penerbit: Penerbit Salam

Rating pribadi: 4/5 

Comments

  1. setuju kak, kita selalu punya hak untuk bahagia atas diri sendiri :D

    ReplyDelete
  2. Pasti butuh proses panjang dan perjalanan yang terjal untuk bisa menulis buku itu, ya. Salut!

    ReplyDelete
  3. Baru tahu kalo Pak SBY berasal dari keluarga broken home. Ini bukti kalau anak dari keluarga broken home bisa membangun rumah tangga harmonis.

    ReplyDelete
  4. Wah Pak SBY punya cerita keluarga broken home juga ya?
    Seharusnya memang tidak ada masalah ya dengan perceraian. Karena semua pasti ada jalannya. Hanya mungkin menyikapinya serta menghadapinya ada yang siap ada yg tidak

    ReplyDelete
  5. Kita tidak bisa memilih dilahirkan di keluarga mana ya mbak
    Saat mendapati takdir dilahirkan di keluarga broken home, yang bisa dilakukan adalah menerima dan berusaha menjalani dengan baik

    ReplyDelete
  6. Setuju banget mbaa, semua berhak untuk sukses, tanpa terkecualii. Apalagi kita ngga bisa milih kaan mau dilahirkan di keluarga manaa..

    ReplyDelete
  7. Masya Allah, buku ini sangat menginspirasi ya Mbak. Pas banget ditulis oleh orang yang pernah mengalaminya, sehingga bisa menjadi saran bagi pembacanya.

    ReplyDelete
  8. Buku yang menginspirasi...bagus sekali ini , setuju jika kita memang tidak bisa memilih dilahirkan dan dibesarkan di keluarga seperti apa, tetapi kita bisa menentukan untuk menjadi apa dan siapa. Mau beli ah ku hadiahkan ke orang terdekatku yang juga broken home:)

    ReplyDelete
  9. Buku yang menginspirasi. Banyak di sekitar kita merupakan anak-anak dari keluarga brocken home. Tidak ada alasan ya untuk terpuruk, harus tetap semangat menjadi diri sendiri yang kuat.

    ReplyDelete
  10. Nahhhh aku senengg buku2 yg seperti iniiii

    tipikal karya literasi yg bangkitkan semangat

    patut dibaca semua orang yahhh

    ReplyDelete
  11. MasyaAllah. Saya tim yang biasanya ikutan bercucuran air mata kalau baca kisah-kisah menyentuh begini nih. Sepertinya untuk dapat menyesuaikan diri di keluarga baru itu yang menjadi tantangan bagi anak broken home ya. Mendapatkan kasih sayang (atau malah sebaliknya) dari orang lain yang bukan orangtua kandung bisa jadi sesuatu yang sangat sulit.

    ReplyDelete
  12. setuju banget, apapun asal keluarga kita, diri kita berhak bahagia dan menggapai cita-cita yang kita inginkan

    ReplyDelete
  13. Menarik ya bukunya, penulis, mengubah sudut pandang, dia melihat sisi positif di saat umumnya orang melihat sisi negatifnya, perjuangan yang tidak mudah pastinya

    ReplyDelete
  14. Banyak ya yang kita pelajari ya. Apalagi kita tidak bisa menghakimi semua orang sama rata... Kita harus bisa memilah dan memilih dari sudut pandang mana kita melihat. So ini menginspirasi banyak anak yang terlahir di keluarga broken home

    ReplyDelete
  15. Berarti ini penulis dari awal tidak melabeli dirinya sebagai anak "broken home" yak? Sebab ternyata dia bisa menerima orang baru itu dan nggak ada masalah dengan itu

    ReplyDelete
  16. Saya jadi tertarik baca bukunya nih mbak. Tapi btw, mau keluarga broken home atau tidak, asal tangki cinta anak tercukupi, insyAAllah anak broken home normal seperti anak lainnya

    ReplyDelete
  17. Aku jadi inget buku-buku Chicken Soup yaa..
    Konsep curhat dari penulis asli ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja, karena kita semua berhak bahagia, bagaimanapun keadaannya. Semoga Broken Home An Inspiring Life Journey jadi penyembuh luka-luka para anak korban broken home.

    ReplyDelete
  18. memang harus diakui pasti ada luka yang dirasakan anak yang akibat perceraian orang tuanya. tapi tentunya itu juga tidak menghalangi mereka untuk bisa mendapat kehidupan yang lebih baik ya

    ReplyDelete

Post a Comment