Menguak Kekejaman Obsesi Wanita dalam buku "Jejak Darah"
#BPNRamadan2023
"Jessica tidak menyangka bahwa kedekatannya dengan Mischa membawanya kepada sebuah pengalaman mistis dan misterius yang menakutkan baginya. Dibantu oleh Reno, ia mencoba menguak tabir di balik berbagai gangguan dan keanehan yang justru membawa mereka mengungkap sebuah tindak kejahatan medis yang hadir di antara obsesi kaum wanita akan kecantikan. Sebuah garis wajah yang menjanjikan keindahan. Namun, menghendaki kematian dan balas dendam"
Setelah beberapa kali membahas buku nonfiksi di #BPNRamadan2023, kali ini aku mau membahas novel dewasa bergenre thriller-criminal. Judulnya Jejak Darah, karya Chris X yang sudah berlabel Best Seller. Wah, tampak menarik, bukan?
Sepintas, buku ini tampak seperti karya penulis luar negeri. Namun, ternyata penulisnya asli Indonesia loh, Bandung punya nih. Salut banget penulis Indonesia bisa bikin karya sebagus ini. Walaupun fiksi, buku Jejak Darah menceritakan sebuah hal yang dapat menjadi wawasan baru bagi pembaca, khususnya tentang dunia kecantikan dengan segala obsesinya.
Perempuan selalu ingin cantik, ingin divalidasi kecantikannya oleh orang lain. Untuk mendapatkan kecantikan itu, banyak perempuan yang rela merogoh kocek ekstra untuk mengubah penampilan dan menghilangkan rasa insecurenya. Kulit yang hitam diubah menjadi putih dengan suntik ini itu, hidung pesek dioperasi agar jadi mancung dan fhotoable, alis yang berantakan disulam agar tampak tebal dan selalu on point kapan saja. Banyak yang bilang, kalau berani mengubah bentuk tubuh satu kali, akan ada kali selanjutnya.
Semua itu tampak wajar jika dilakukan dengan normal. Namun, apa yang terjadi di buku ini tidak demikian. Obsesi perempuan untuk memiliki wajah yang sempurna dilakukan dengan mengorbankan sesuatu yang di luar logika dan legalitas: menggunakan plasenta bayi dan janin, kemudian mengubahnya menjadi krim wajah!
Usut punya usut, ternyata penggunaan plasenta bayi tersebut dikarenakan adanya jurnal kesehatan yang mengemukakan bahwa kandungan dalam plasenta mampu merangsang perkembangan kulit dan memerangi keriput. Jurnal ini menjadi perhatian, khususnya para pelaku kosmetik. Oleh sebab itu, larangan eksploitasi janin dan plasenta manusia untuk kepentingan komersil segera diserukan.
Namun, praktik ilegal ini terus berkembang, krim wajah berbahan dasar plasenta dan janin tetap diproduksi. Targetnya adalah para Ibu hamil yang membutuhkan uang dengan menjual plasenta dan janinnya, serta para perempuan dengan obsesi gilanya akan kecantikan wajah.
Dari novel ini dapat diambil pelajaran bahwa obsesi berlebihan tentang apapun itu sungguh tidak baik. Perempuan sudah memiliki apa yang menurut Tuhan terbaik. Jangan fokus dengan rasa insecure fisik, tetapi fokuslah pada kemampuan dan kelebihan diri. Daaan.... bijaklah sebelum membeli kosmetik. Luangkan waktu untuk meneliti tanggal kadaluarsa, kandungan kosmetik yang tertera di kemasannya, serta pastikan sudah lulus sertiikasi halal dan BPOM.
#BPNRamadan2023
#LiyaBahasBuku
Judul buku: Jejak Darah
Penulis: Chris X
Genre: Fiksi-Novel Dewasa
Jumlah halaman: 231 halaman
Penerbit: Grasindo
Rating pribadi: 4/5
Beneeer, kalau satu kali sudah mengubah wajah biasanya akan ada kali selanjutnya..diri ga pernah puas dengan hasilnya sehingga menempuh segala acara untuk kecantikan paripurna versinya. Tapi kok ya janin dan plasenta sih, duh!
ReplyDeleteNovel dengan ide antimainstream ini!
Haduuuh ngeri juga yaa, ngebayangin pake krim berbahan plasenta aja udah ngga kuat duluannn. Emang ada juga sih ciwi2 yang keranjingan obsesi kecantikan dan di lain sisi ada ciwi2 yang butuh cuan pun rela menjual plasenja janinya. Miris banget.
ReplyDeleteWah keren ya penulisnya
ReplyDeleteMeski fiksi dia punya based riset juga
Pasti ceritanya lebih hidup ya mbak
Serem nggak sih bacanya
wah novel sainsfiction ya, seru dong! mirip cerita film India nih, aku lupa judulnya apa. Namun, serupa temanya eksploitasi perempuan untuk mengandung nanti janin dan plasentanya buat krim kecantikan. Duh, padahal sekarang kan banyak treatment2 yaa ahhaah
ReplyDeleteAiih~
ReplyDeleteBikin merinding tema-tema thriller criminal seperti ini. Tapi aku SUKA.
Serasa ikut mengetahui karakter psikologis tokoh dalam novel Jejak Darah. Tapi memang fitrahnya perempuan ingin selalu terlihat cantik ya.. sampai usia berapapun.
Bagus nih ide ceritanya, emang kita boleh mempercantik diri tapi jangan berlebihan. Kata agama juga segala sesuatu berlebihan itu enggak baik ya.
ReplyDeleteWow, kayaknya keren nih bukunya. Jadi pengen baca, nih. Moga di iPusnas ada ya, Kak.
ReplyDeleteBiasanya aku suka nonton film genre Sci-Fi, sekarang ada novel yang Sci-Fi, keren sih ini, sepertinya aku harus memiliki novel itu
ReplyDeleteWah kenapa tiap ulasan rasanya kayak melihat kenyataan hanya saja dalam bentuk narasi tulisan. Dan aku jadi penasaran cara penulis mengemas fakta dalam fiksi di novel ini..
ReplyDeleteLayak kalo best seller
Ngeri juga ya Allah pake krim dari janin atau plasenta. Ngide dari mana sih, kesempurnaan emang bisa jadi menghalalkan segala cara ya
ReplyDelete