#BPNRamadan2023
Siapa yang suka traveling atau jalan-jalan? Aku rasa semua pasti suka ya dan semua pasti pernah melakukannya. Saat ini, travelling diidentikkan dengan healing, melepas jenuh karena bekerja setiap hari, atau pusing diam aja di rumah jadi butuh refreshing. Mindset orang tentang traveling juga beragam, ada yang bilang travelling itu mahal karena harus mikirin transportasi, tempat nginap, biaya makan sama biaya masuk ke wisata-wisata, tetapi ada juga yang bilang traveling itu murah kalau kita mempatrikan di pikiran kita begitu.
Menurut teman-teman, traveling itu termasuk mahal atau murah?
Kalau menurutku, traveling bisa mahal dan bisa murah, tergantung bagaimana memandang travelling itu sendiri. Kalau mindset tentang jalan-jalan itu harus keluar kota atau ke tempat yang jauh, ya tentu aja jadi mahal. Namun, kalau mindsetnya diubah menjadi jalan-jalan itu bebas mau ke mana aja termasuk ke warung di blok sebelah, tentu akan jadi murah. Mindset seperti inilah yang kurang lebih dibahas dalam buku Traveling Is Possible: 101 Inspirasi Traveling karya Claudia Kaunang.
Buku Traveling Is Possible mengupas tajam tentang pemikiran-pemikiran terkait traveling, menambah wawasan baru serta berbagi banyak tips yang bisa diterapkan kalau kita ingin traveling. Bukunya nggak terlalu tebal, bisa dibaca sekali duduk. Uniknya, buku ini full colour dan banyak foto tempat wisata seru di seluruh dunia. Di lembar terakhir buku, ada lembaran khusus travel bucket list yang bisa diisi loh.
Sesuai judulnya, buku ini memberi inspirasi melalui kalimat mutiara yang ada di setiap halamannya, seperti,
"Modal paling penting untuk traveling adalah kesehatan. Uang dan waktu bisa dicari, tapi kesehatan tetap harus dipertahankan"
Setuju sama pernyataan itu? Aku sih yes!
Banyak orang yang jadi terhalang ingin jalan-jalan karena masalah uang, padahal masalah paling penting dari semua itu ya jelas kesehatan. Badan sehat, bisa semangat cari uang untuk traveling, tetapi kalau ada uang badan sakit, uangnya ya habis buat berobat.
"Berusahalah untuk jalan-jalan sesuai kemampuan. Jangan paksakan memesan tiket, memilih penginapan, membeli makanan, dan berbelanja lebih dari keinginan kita. Atau pengeluaran jalan-jalan di bawah atau setara dengan pendapatan kita, jangan lebih dari itu"
Yap. Gaya hidup setiap hari menjadi salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya kita menyiapkan diri untuk traveling. Manusia selalu kaya dengan keinginan, tetapi selalu miskin dengan kesadaran bahwa keinginannya suka jomplang dengan kemampuan. Kalau baru mampu jalan-jalan ke kecamatan sebelah, ngapain maksa jalan-jalan ke kota sebelah? Kalau baru mampu jalan-jalan ke luar kota, ngapain maksa jalan-jalan ke luar negeri? Sadar kemampuan adalah kunci. Toh traveling itu buat menyenangkan diri sendiri, bukan buat pamer ke orang-orang, kan?
Ada satu halaman yang menurutku bisa mengubah mindset siapa pun tentang jalan-jalan, yaitu:
Bersyukur.
Seperti yang aku jabarkan tentang pendapat penulis buku ini, kita harus sadar diri dengan kemampuan. Jangan iri dengan orang lain yang bisa jalan-jalan sampai ke ujung dunia, tetapi jadikan itu sebagai motivasi dan awal dari perjalanan besar kita kelak. Buang jauh-jauh mindset "jalan-jalan itu harus ke tempat yang jauh" kalau kemampuan baru bisa sebatas kota terdekat.
Ingat, jalan-jalan bukan tentang membagikannya ke media sosial, tetapi jalan-jalan adalah tentang pengalaman yang bisa kita dapat dan menjadikannya pelajaran bahwa betapa hebatnya Tuhan memampukan kita untuk menikmati perjalanan ini.
Jadi, apa makna traveling buatmu? Share di kolom komentar dong!
#BPNRamadan2023
#LiyaBahasBuku
Judul buku: Traveling Is Possible: 101 Inspirasi Traveling
Penulis: Claudia Kaunang
Genre: Nonfiksi-Inspirasi
Jumlah halaman: -
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Rating pribadi: 5/5
buku yg asiikk bgt
ReplyDeleteapalagi penulisnya dah malang melintang d dunia traveling
Istilahnya, travelling jangan sambil membawa gengsi untuk pamer di medsos ya, Mbak. Sesuai kemampuan aja yang penting hati senang. Usahakan setelah pulang traveling nggak pusing tujuh keliling mikirin biaya hidup rutin.
ReplyDeleteSetujuuu. Bahkan perjalanan-perjalanan kecil seperti pergi menjemput anak sekolah lewat jalur lain, main ke taman publik sebelah, atau berkunjung ke rumah saudara pun bisa jadi agenda traveling menarik asalkan dinikmati. Koentji-nya adalah banyak memperhatikan sekeliling dengan hati yang bahagia hehehe.
ReplyDeleteBukunya bagus nih, cocok buat inspirasi nyari tempat travelling. Kalau aku lebih suka tempat travelling yang ada nilai edukasinya buat anak-anak plus ngak biayanya terjangkau. Paling penting anak-anak bisa bahagia dan belajar hal-hal baru diluar rutinitasnya selama ini.
ReplyDeleteTravelling buat saya ga harus pergi jauh, ganti suasana aja sudah cukup, tetapi ada pelajaran yang dipetik dari travelling tersebut,
ReplyDeletesaat ini kalau travelling sudah ga berdua aja, tapi sama anak-anak juga, banyak juga printilan yang harus dibawa
Percuma ya mati-matian cari duit sampai mengorbankan kesehatan. Eh giliran mau travelling malah sakit
ReplyDeleteSetuju mba traveling menurutku bisa mahal dan murah tergantung preferensi aja. Kalo menurutku sih yang mahal itu pengalamannya
ReplyDeleteTraveling itu obat buat aku mbak
ReplyDeleteUntuk healing sejenak dari padatnya rutinitas
Juga sumber inspirasi
Ya benar banget bagi yang suka traveling memang selalu punya cara mewujudkan mimpinya.. tapi yang Penting juga diperhatikan adalah sebaik jika perempuan usahakan Travelling bareng suami atau mahram ya
ReplyDeleteWah jadi penasaran nih sama bukunya. Nanti kucari ah di gramdig. Kalau aku jujur bukan yang harus banget traveling sih jadi kalau misal mau traveling itu memang harus benar-benar nyiapin uangnya nggak memaksakan diri
ReplyDeleteJalan-jalan memang selau memberikan hikmah tersendiri.
ReplyDeleteBahkan ketika menjalani rutinitas sehari-hari, bikin kita dipenuhi rasa syukur. Setuju banget kalau esensi travelling adalah di jiwa dan fisik yang sehat.
Suka nih sama mindset jalan-jalan.y, karena selama ini aku pun berpikir dibanding diajak jalan ke mal atau nonton bioskop yang lebih banyak ngeluarin duit, mending ke indomaret sih nongkrong beli ice cream atau beberapa potong buah hehe
ReplyDelete