Selektif Mengikuti Akun Media Sosial Demi Progres Diri
Aku ingat banget, waktu awal punya instagram itu tahun 2012/2013. Saati tu instagram belum booming, masih jadi hal baru di Indonesia dan nggak semua device mendukung aplikasi instagram. Punya instagram hanya sekadar punya aja, lama kelamaan jadi candu. Aku unggah apa pun yang menurutku layak untuk aku unggah, aku follow akun-akun yang ingin aku follow, tanpa aku pikirkan manfaatnya, tanpa aku pikirkan aku kenal atau nggak dengan orang tersebut. Seperti saat aku punya facebook dulu, segala makhluk aku ajak berteman hahaha. Sekarang mah udah nggak main facebook, tapi kayanya facebook malah lagi getol-getolnya dipakai para boomers, ya?
By the way, seiring berjalannya waktu, instagram pun semakin dikenal orang. Bahkan saat ini instagram jadi sumber penghasilan utama beberapa orang melalui paid promote, endorse, bikin konten, sharing edukasi maupun pengalaman hidup sehari-hari. Satu sisi ada hal positifnya, tapi di sisi lain kadang mereka si pengguna instagram yang terkenal ini suka blunder dengan perilaku sendiri. Kalau sudah begitu, kita sebagai pengguna -bukan selebgram- inilah yang harus menjaring apa saja yang mau kita ikuti instagramnya, seperti yang aku lakukan.
Kali ini aku mau memfokuskan bahasan tentang akun media sosial bermanfaat yang aku ikuti via instagram, setidaknya ini versiku ya hehehe. Ada banyak akun yang aku ikuti dan memang ingin aku ikuti, aku bukan tipe orang yang termakan "follback ya", kalau aku beneran ini ikuti akunnya, ya aku ikuti, kalau nggak ingin meskipun kenal, ya nggak aku ikuti, atau aku ikuti tapi unggahannya aku bisukan (wkwkwk jahat nggak sih? Nggak lah ya 😁).
Okey, berikut beberapa akun instagram bermanfaat yang aku ikuti. Aku bagi jadi beberapa kategori yah check it out!
Akun Psikologi/Parenting
Akun-akun ini banyak banget aku ikuti karena menurutku bermanfaat banget untuk pengembangan diri. Tentunya akun-akun ini memang aktif mengedukasi ya. Ada @maknawellness yang khusus membahas tentang mindfullness dalam aspek apa pun, Makna Wellness ini rutin ngadain kelas setiap bulannya loh, baik itu kelas gratis maupun berbayar. Unggahan feed nya juga selalu insighful banget. Cocok dengan keadaan diri yang pernah dan sedang dialami. Lalu ada akun @apdcindonesia yang diprakarsai oleh Psikolog cantik @analisa.widyaningrum. Di akun APDC lebih memfokuskan tentang seputaran psikologi personality development center dan sharing-sharing dengan para klien mereka. Selain unggahan feed, di APDC juga selalu unggah reels dengan pembicara kak Analisa loh. Coba deh ikuti dan simak unggahan mereka. Ada juga @parentalk.id, @tigagenerasi, dan @keluargakitaid. Dari nama akun-akunnya udah ketebaklah ya mereka membahas apa, yes, pengasuhan alias parenting. Menurutku belajar parenting justru harus dimulai sebelum memutuskan punya anak atau sebelum menikah sudah harus "melirik" tentang parenting. Kenapa? Supaya nanti ketika sudah waktunya menjadi orang tua, aku bisa meminimalisir sisi negatif parenting yang aku lakukan dan lebih mengoptimalkan apa yang sebaiknya aku lakukan. Ilmu seperti ini tentu tidak bisa terjadi dengan instan, bukan?
Akun Selebgram dan Mamagram
Waw, akun apalagi ini? Yes, ini akun-akun para selebgram dan Mamagram yang juga aku ikuti dengan sepenuh hati #tsaaah. Untuk Mamagram ada @sabaidieter, @chawrelia, @itsmerry, @istialqadri, dan @nandagita16. Unggahan mereka yang nggak pernah aku lewati. Menurutku, mereka punya cara sendiri dalam mendidik anak, apalagi Isti dan Nanda, orang Indonesia yang menikah dengan WNA (Isti di Turki dan Nanda di Belanda). Punya anak dengan dua kewarganegaraan pasti sulit, yang satu negara aja sulit karena pasti ada perbedaan budaya. Mereka suka kasih tips tentang apa yang mereka lakukan, meskipun nggak semua hal bisa cocok diterapkan oleh orang lain ya, tapi setidaknya mereka berhasil menemukan caranya masing-masing dan tetap waras. Chawrelia menurutku Mamagram yang apa adanya sih, dia nggak melulu menunjukkan "hal baik" tentang dirinya, dia tunjukkan juga sifat "suka ngomel"nya, apalagi kalau dia sudah ngoceh-ngoceh saat live, bikin perut tergelitik untuk ketawa.
Akun Pengembangan Diri alias Dunia Literasi
Nah, kategori ini tentu saja untuk mendukung profesi yang saat ini sedang aku jalani. Aku banyak mengikuti akun-akun komunitas menulis dan penerbitan. Tujuannya agar aku selalu upgrade ilmu dan paham penerbit mana saja yang bisa aku jadikan sasaran untuk menerbitkan buku-bukuku. Ada @nulisyuk, @metapublishing, @dandelion_publisher, @ellunarpublish_, @onepeach.media, dan @penerbitbuku_deepublish. Selain itu, aku juga mengikuti akun tentang blog. Ada @bloggerperempuan dan @ibuibudoyannulis. Dua komunitas blog ini yang aktif aku ikuti kegiatannya. Selain menambah pengalaman di dunia blogging, aku juga menambah relasi pertemanan loh dari komunitas ini 😎
Banyak akun yang mungkin aku ikuti, tetapi tidak semua akun yang tidak aku lewatkan unggahannya. Akun-akun di atas cukup berdampak padaku, aku merasa jadi lebih berprogres dalam menjalani hidup dan jadi punya kegiatan positif setiap hari. Menjaring media sosial memang penting, agar apa yang kita "konsumsi" di media sosial turut memberi dampak baik untuk kita. Oh iya, aku tidak mengikuti akun-akun gosip, karena nggak ada faedahnya menurutku.
Kalau kalian, akun media sosial siapa saja nih yang diikuti? Sharing dongg!
#BPN30DayRamadanBlogChallenge2022
#BPN30DayRamadanBlogChallenge2022Day23
Ah iya, emang harus pilih pilih ya dalam mengikuti sosial media
ReplyDeletePastikan memilih yang bermanfaat dan baik untuk progrres diri
😅
ReplyDeleteSama ya, mbaa, aku juga dulu bikin instagram biar ada aja, selebihnya malah gak gitu ngikuti.
Wah bener banget tuh kita harus pilih-pilih dalam mengikuti akun media sosial yang mana bisa membantu kita untuk progres diri menjadi lebih baik
ReplyDeleteSaya suka akun yang tipe kontennya storytelling. Banyak yg gak kenal dan dari luar negeri. Tapi jadi tau budaya negara lain.
ReplyDeleteAku juga follow parentalk.id nih. Memang kita harus selektif lho dalam mengikuti akun medsos. Saya habis bebersih medsos beberapa waktu yang lalu. Karena ternyata seiringi perkembangan waktu, gak semua akun itu bisa konsisten memberikan info-info yang cocok untuk kita.
ReplyDeleteSetuju harus selektif dalam memilih atau follow akun sosial media. Kadang terlalu banyak referensi malah bikin bingung yang bener yang mana nih
ReplyDeleteIya sih bener, ngikutin akun medsos emang harus pilih-pilih demi kebaikan kita juga. Jangan sampe bikin kita merasa down atau apapun itu hanya karena apa yang kita liat di medsos.
ReplyDeleteSeru nih, mengikuti akun sosial media yang membawa kebaikan terutama untuk self improvement. Karena dengan begini sosial media menjadi lebih bermanfaat.
ReplyDeletesaya ga terlalu aktif sih mbak, hanya ikut beberapa aja, hanya ada FB dan IG, plaing yang diikuti sekitar parenting, nulis, dan pola diet atau olga, 2 terkahir ini masih sekedar ingin tapi belum gerak juga, duh semakin malas bergerak aq
ReplyDeleteMemang kita harus selektif dalam memilih akun sosmed yang kita ikuti ya? Kalau aku cuma follow akun yang positif Vibes aja. Kalau yang negatif, unfollow aja.
ReplyDeleteAh iya baru tadi pagi saya mulai memilah following di IG karena menurut saya banyak yang spam hal tidak perlu. Baca ini jadi tambah yakin yang difollow emang yang se frekuensi aja kali ya
ReplyDeletewah nanti aku coba cek ah akun-akun di atas. kalau aku ada sih beberapa akun seputar parenting yang kuikuti biar nambah ilmu seputar dunia mendidik anak
ReplyDeleteSaya following akun sesuai kebutuhan. Haha. Waktu punya newborn yang difollow pasti tentang perASIan dan MPASI, lanjut akun parenting. Sekarang lebih suka lihat akun psikolog dan teman-teman blogger aja..
ReplyDeleteKalau saya misal follow selebgram, utk jangka waktu tertentu akan saya unfollow dan cukup kepoin status tanpa follow. Memang benar ya mba kita harus selektif dalam mengikuti akun Instagram. Saya suka banget sama aku. Instagram psikologi
ReplyDelete